Berkemah
dan Berpetualang di Alam
(Basic
Camping)
By
Pathfinder-Indonesia
PEMBUKAAN.
Berpetualang di alam
terbuka mendatangkan manfaat bagi fisik dan mental seseorang, dengan membawa peralatan
yang memadai berpetualang akan membawa kesan dan pengalaman yang
menggembirakan, sebaliknya jika persiapan tidak direncanakan denganmatang dan peralatan
yang dibawa tidak diperhatikan petualangan yang diharapkan akan berubah menjadi
bencana. Maka dari itu sebelum memulai berpetualang ada baiknya mempelajari
teknik untuk bertahan hidup dialam terbuka, yang meliputi tapi tidak terbatas
pada;
a. Pengetahuan tentang bagaimana menentukan tempat dan membuat tempat
berteduh yang aman dan nyaman.
b. Pengetahuan tentang bagaimana membuat berbagai peralatan dari bahan
yang didapat di alam.
c. Pengetahuan tentang bagaimana menyalakan api dan membuat perapian
yang aman.
d. Pengetahuan tentang bagaimana mencari, mengumpulkan dan mengolah air
untuk konsumsi.
e. Pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan, bagaimana mencari dan
mengolahnya sehingga bisa dikonsumsi.
f.
Pengetahuan tentang navigasi,
peta dan kompas.
Rules for adventurer:
-
Pelajari penggunaan kompas dan
cara membaca peta / navigasi dasar, agar mudah menentukan arah dan tidak
tersesat.
-
Tentukan rute dan daerah yang
dituju, tetap fokus, konsisten dan komitmen pada perencanaan awal sampai dengan
akhir pelaksanaan kegiatan.
-
Selalu informasikan kepada
keluarga atau teman dekat menyangkut daerah tujuan dan durasi hari.
-
Informasikan kepada petugas
jagawana atau aparat desa setempat jika akan melakukan kegiatan di tempat
tersebut dan tinggalkan no telpon yang bisa dihubungi jika ada kejadian yang
darurat.
-
Sistem buddy`s, kemanapun anda
pergi selalu membawa teman, 2 lebih baik daripada 1. Tips: ajak salah satu dari
penduduk setempat untuk menjadi pandu dan menemani anda dalam menjelajahi
daerah baru, memang tidak gratis tapi anda tidak akan tersesat dalam
perjalanan.
-
Bawa alat-alat dan pakaian yang
memadai, bawa juga ransum makanan plus ransum cadangan selama 2 hari untuk
berjaga-jaga.
-
Bawa selalu Ponco karena, cuaca
tidak bisa diprediksi secara pasti.
-
Jika tersesat jangan panik,
karena panik adalah pembunuh no 1 dialam bebas, tetap ditempat jika anda
tersesat sambil menunggu pertolongan datang adalah hal yang utama, jika tidak
memungkinkan segera buat rencana untuk mencari perkampungan terdekat. Tersesat
di hutan bukan suatu hal yang memalukan, pulang kerumah didalam kantong mayat
merupakan hal yang konyol.
-
Selalu bawa personal/survival
kit.
-
Bertahan hidup dialam bebas
merupakan 80% mentalitas, 10% peralatan yang ada dan 10% lainnya adalah
pengetahuan tentang alam dan penggunaan peralatan. Jika anda menggunakan kepala
anda, peralatan yang terbatas bisa membantu anda untuk bertahan hidup.
-
Jangan sombong, karena
kesombongan menimbulkan kecerobohan, kecerobohan menimbulkan bencana baik bagi
anda sendiri, teman dan lingkungan sekitar anda.
Rule of Big Three di dalam Survival
-
Ketersediaan tempat berlindung
dari elemen alam.
-
Ketersediaan bahan untuk
membuat api dan perapian.
-
Ketersediaan air untuk
konsumsi.
Rule of three yang perlu diingat dalam
Survival
-
3 menit tanpa udara.
-
3 jam dibawah terpaan cuaca
yang ekstrim.
-
3 hari tanpa air.
-
3 minggu tanpa makanan.
Etika berkegiatan di alam:
-
Jangan merusak tumbuhan,
gunakan bagian-bagian dari pohon yang sudah mati untuk membuat api unggun atau
perkakas dari kayu, kecuali dalam keadan yang sangat-sangat terpaksa.
-
Jangan mengganggu hewan-hewan
liar.
-
Jangan merusak atau menggunakan
properti tanah milik orang lain, jika harus berkemah ditanah orang, mintalah
ijin terlebih dahulu sebelum mendirikan tenda.
-
Ketika memasak, api harus
dijaga agar tidak menimbulkan kebakaran, begitu juga jika meninggalkan tempat
kemah, api harus dipadamkan total.
-
Jangan mencemari alam dan
sumber-sumber air.
-
Semua sampah dari kaleng dan
plastik harus dibawa dan dibuang di tempat sampah ketika meninggalkan tempat
kemah, kubur sisa-sisa makanan di dalam lobang.
-
Ketika selesai berkemah usahakan
meninggalkan tempat tersebut secara baik seperti semula.
-
Semua yang anda lakukan diatas
dapat mengurangi dampak kerusakan alam, dengan turut serta menjaga keseimbangan
alam.
BAB. I
KELENGKAPAN DAN PERALATAN
Dalam melakukan
aktifitas berkemah ataupun penjelajahan, perlengkapan pendukung mempunyai
fungsi yang penting, beberapa item utama yang dibutuhkan diantaranya :
- Tenda
Dewasa ini
banyak sekali macam – macam tenda yang ditawarkan mulai dari tipe konvensional
seperti tenda pramuka sampai tenda DOME yang notabene canggih, pemilihan tenda
didasarkan oleh kebutuhan, semuanya tergantung kepada kebutuhan dan dana yang
anda alokasikan. Pilihlah tenda yang kedap air (mempunyai lapisan ganda), mudah
untuk didirikan/dibongkar dan mempunyai beban yang relatif ringan.
- Tas/backpack/rucksack.
Tas yang bagus
adalah tas yang bisa menampung semua barang yang diperlukan dalam berkegiatan
dialam dan nyaman ketika dipakai, ketika memilih tidak ada salahnya untk dicoba
dan meminta informasi kepada penjual serta pilih yang sesuai dengan kebutuhan,
yang wajib diperhatikan adalah:
-
Harness atau tali sandang dan
sabuk.
-
Kerangka / frame eksternal dan
internal.
-
Berbahan tahan air (terpal,
parachute/parasit / goretex dll).
-
Kantung tambahan.
-
Tempat untuk menyangkutkan/mencantolkan
barang tambahan tidak mengganggu gerak tubuh ketika melakukan aktifitas.
-
Contoh tas/backpack/rucksack
yang cukup lumayan ketika dipakai adalah tas tempur (A.L.I.C.E) yang biasanya
dipakai oleh tentara.
Note: kapasitas
beban yang dibawa oleh satu orang dengan yang lainnya berbeda, jika beban yang
dibawa terlalu berat ditakutkan akan mencederai tulang pungung dan lutut, cara
menhitung besaran beban yang harus dibawa adalah, beban maksimal sama dengan 1/3
berat individu.
Contoh :
individu dengan berat 60kg maksimal beban yang dibawa adalah 60 x 1/3 = 20 kg
- Baju dan
Celana.
Dalam kegiatan
didaerah tropis, penggunaan baju/kaos lengan panjang yang berbahan katun
mempunyai keunggulan tersendiri, selain berfungsi sebagai pelindung dari
sengatan sinar matahari kaos atau baju lengan panjang dapat memberikan
perlindungan dari sengatan/gigitan serangga dan tumbuhan beracun.
Untuk celana
gunakanlah celana panjang yang berkantung banyak dan lebar, pilihlah yang
berbahan material katun, bahan jeans harus dihindari karena tidak praktis,
berat dan tidak mudah kering jika terkena air.
Nb: Hindari
menggunakan pakaian dan celana yang terlalu ketat, karena menyulitkan kita
untuk bergerak, pakaian yang terlalu ketat dapat menimbulkan ruam/lecet akibat
gesekan antara kulit dan pakaian.
- Jaket.
Berfungsi
sebagai pelindung dari angin dan hujan, jaket yang bagus adalah jaket yang
mempunyai tudung kepala, hindari penggunaan jaket yang terlalu ketat yang
mengakibatkan terganggunya sirkulasi panas tubuh. Gunakan jaket dengan warna
terang, seperti merah, kuning maupun warna hijau stabilo.
- Jas
Hujan / Ponco.
Beragam jenis
jas hujan bisa ditemukan dipasaran, pilih model ponco yang mempunyai fungsi
ganda, selain bisa dipakai untuk pelindung ketika hujan, ponco juga bisa
difungsikan sebagai bivak sementara ketika diperlukan.
- Topi.
Gunakan topi
yang cukup lebar untuk melindungi kepala dari sinar matahari dan hujan,
mempunyai lubang sirkulasi udara yang cukup. Untuk daerah dingin tidak ada
salahnya untuk membawa kerpus/balaclava.
- Pisau.
Pisau merupakan
alat yang paling vital ketika kita melakukan kegiatan berkemah atau
berpetualang, pilih pisau yang berbilah satu, menyambung (solid) dengan
pegangan tangan, hindari pisau yang mempunyai pegangan tangan berongga
dikarenakan bilah dan peganganya acapkali patah/terpisah secara tiba-tiba
ketika kita memotong dahan pohon, ukuran yang ideal dari ujung pisau sampai
gagang adalah 20-30cm lengkap dengan sarungnya. Hindari pisau model komando
yang mempunyai 2 sisi tajam, karena pisau dengan karakter ini hanya digunakan
untuk menusuk dan mempunyai fungsi/kegunaan yang terbatas sekali.
Pisau yang akan
dipergunakan harus cukup tajam, gunakan pisau secara bijak, jangan melempar
pisau tersebut ke pohon ataupun keatas tanah karena pisau dapat kehilangan
ketajamannya dan rusak, jangan digunakan untuk mengorek api unggun karena
struktur molekul besi akan berubah sehingga pisau menjadi gampang tumpul.
Ketika sedang tidak digunakan ada baiknya untuk meminyaki bilah pisau dengan
minyak goreng dan mengeluarkannya dari sarung agar tidak terjadi karat pada
bilah pisau.
Saya pribadi
setiap melakukan kegiatan di alam seperti berkemah atau berburu selalu
membekali diri dengan 2 jenis pisau; 1. pisau tebas untuk mencari kayu bakar
dan membuka jalan ketika harus jadi Pioneer , 2. Pisau lipat multifungsi untuk
pekerjaan ringan seperti membuka kaleng dan sebagainya.
Jenis – jenis
pisau yang cocok untuk dibawa ketika berkegiatan di alam.
- 1. Pisau lipat bilah tunggal dengan mekanisme kunci, pisau
lipat apapun sangat berguna untuk dibawa tapi usahakan pisau yang anda
bawa mempunyai mekanisme kunci yang kokoh sehingga aman untuk dipakai.
2. Pisau lipat multifungsi (Victorinox, Leatherman, Gerber, Bear
Jaws dan Krisbow) bisa dipergunakan sebagai alat bantu seperti membuka kaleng
dan pekerjaan ringan lainnya.
Victorinox, tipe Soldier
- Parang/pisau tebas, lebih dikenal dengan nama machete, banyak
produk – produk machete yang disediakan di toko-toko khusus outdoor antara
lain; Tramontina, True Temper, Jaguar Kukri LTC dan sebagainya, ukuran
parang juga harus diperhitungkan demi efisiensi dalam membawa dan keamanan
dalam mepergunakannya, parang yang terlalu panjang akan menyulitkan kita
dalam perjalanan maupun mempergunakannya. Idealnya ukuran parang sekitar
30-40 cm, sehingga mudah untuk disimpan dan dioperasikan. Untuk parang
saya lebih suka menggunakan produk lokal eks Cibatu, karena harganya
terjangkau dan kualitasnya bisa diandalkan.
Tips memilih pisau tebas: Untuk memilih pisau tebas yang tepat
tidaklah terlalu sulit, anda sendiri yang bisa menentukan, ukuran idealnya
adalah panjang pisau dari ujung bilah sampai gagang sama dengan jarak dari ujung
jari tengah sampai ke ¾ panjang lengan
anda.
- Pisau berburu, pilih Pisau berburu yang mempunyai bentuk solid yaitu
antara bilah dan gagang menyambung menjadi satu.
Tips mengasah pisau:
Gunakan batu
kali yang berwarna hitam, basahi dulu batu yang dibuat untuk mengasah pisau,
atur sudut kemiringan yang diinginkan, terlalu sempit sudut kemiringannya
membuat pisau menjadi sangat tajam tetapi gampang rusak ketika terbentur dengan
benda keras, sudut yang terlalu lebar juga menyebabkan pisau tidak bisa tajam.
- Sekop
Lipat
Digunakan untuk
membuat saluran drainase air disekeliling tenda, menggali dan menutup lobang
api unggun dan kakus.
- Alat
masak dan Tempat minum.
Alat masak dan
tempat minum eks tentara bisa dijadikan pilihan, karena harganya yang
terjangkau, gampang didapat dan fungsinya yang sudah teruji handal.
Kompor lapangan
yang berbahan bakar Naptha milik Coleman atau kompor lapangan berbahan bakar
parafin eks Tentara.
- Alas
kaki.
Aktifitas yang
berbeda akan mempengaruhi jenis alas kaki, untuk kegiatan mountaineering,
orienteering dan penjelajahan ringan gunakan alas kaki yang berbahan ringan,
sandal gunung bisa menjadi pilihan, untuk trekking dengan medan yang berat
dibutuhkan sepatu Boot yang memberikan perlindungan eksta pada angkle kaki.
Ada baiknya
membekali dengan sepasang gaiters untuk melindungi kaki dari serangan kutu dan
lintah ketika melewati daerah bervegetasi rapat dan basah. Atau anda bisa juga
membeli sepasang sepatu boot karet dikarenakan memberikan dua keuntungan,
angkle kaki anda bisa terjaga, tahan air dan tahan lintah.
- Tali
Segulung tali
eks tali Pramuka sepanjang 10 meter. Selain untuk mengikat sesuatu tali bisa
digunakan untuk pekerjaan yang lainnya seperti menjerat hewan, menolong kawan
yang terperosok, membuat tandu darurat dll.
- Peralatan
mandi
-
Sabun.
-
Odol dan sikat gigi
-
Shampo
-
Bedak talcum.
- Peralatan
pendukung, Personal / Survival Kit:
-
Peluit dan cakram CD bekas
(untuk sinyal)
-
Pisau lipat bilah tunggal
ataupun multifungsi.
-
Tali parasut 3 m bisa diganti
dengan kawat/sling kuningan.
-
Senar dan peralatan memancing.
-
Senter kecil, lengkap dengan
lampu dan baterei cadangan.
-
Korek api gas, 2 buah.
-
Lilin, untuk menghemat tempat,
lilin bisa dipotong menjadi 2 dan diserut menjadi kotak (selain untuk
penerangan lilin juga bisa dikonsumsi bila dalam keadaan terpaksa, rasanya
memang jauh dari kata “enak”, tapi bisa dibuat untuk mengganjal perut).
-
Kompas bidik ataupun kompas
orientasi peta.
-
Obat-obatan, Analgesik,
Paracetamol, Antibiotik, obat sakit perut (Norit dsb), Balsam/obat gosok untuk
meringankan pegal – pegal, masuk angin maupun meringankan gatal akibat digigit
serangga dll, Betadine, selain sebagai obat luka iodine yang terkandung didalamnya
bisa digunakan sebagai disinfektan air minum dengan cara meneteskan 3-4 tetes
betadine dalam 1 lt air minum.
-
Plastik tempat sampah ukuran
besar, bisa digunakan sebagai jas hujan ataupun shelter darurat.
“What you have in your pocket could save your
life”
BAB. II
PENGENALAN HEWAN DAN TUMBUHAN BERBAHAYA.
Didalam
perjalanan menuju tempat berkemah, acap kali kita bertemu dengan hewan,
beberapa diantaranya sebisa mungkin dihindari karena dapat mendatangkan bahaya,
begitu juga dengan beberapa macam tumbuhan yang bisa mengakibatkan gatal dan
ruam ketika bersentuhan dengan daun dan kulit batangnya.
- Golongan
hewan berbahaya.
- Kalajengking
(Bhutatus Species)
Kalajengking
adalah serangga berbisa yang aktif pada malam hari (nocturnal), hewan buruannya
meliputi serangga serangga lain, Kalajengking terdapat mulai dari daerah gurun
sampai dengan hutan, Kalajengking hutan berwarna hitam atau coklat tua, bagian
yang berbahaya adalah ujung ekornya yang mempunyai penyengat, walaupun jarang
ada laporan sengatan Kalajengking dapat mengakibatkan kematian tetapi beberapa
kejadian melaporkan kematian akibat sengatan kalajengking terhadap anak kecil, orang
yang mempunyai alergi kulit dan tekanan darah tinggi.
- Kutu
Kutu mempunyai
bentuk pipih dengan delapan kaki, kutu bertahan hidup dengan mengkonsumsi darah
mahluk lain, kutu sering kali terdapat pada tempat yang bervegetasi rapat, kutu
seringkali menularkan penyakit seperti TYPHUS, Gigitan kutu terasa panas dan
pedih, jika terlanjur menempel ke kulit anda cabut denga hati-hati agar
rahangnya tidak tertinggal, oleskan obat gosok kepermukaan kulit untuk
mengurangi rasa gatal.
Tips:
-
Selalu gunakan lotion anti
serangga.
-
Hindari daerah bervegetasi
rapat
-
Hindari bekas sarang
hewan-hewan liar.
- Laba –
laba
Beberapa jenis
laba-laba mempunyai gigitan yang beracun seperti laba-laba janda hitam (Black
Widow spider), laba-laba janda hitam bertubuh kecil, berwarna hitam dan
terdapat titik merah pada bagian perytnya. Tarantula mempunyai rambut di
sekitar tubuhnya yang dapat mengakibatkan gatal ketika bersentuhan dengan kulit,
gigitannya tidak membahayakan.
- Lebah
dan Tawon
Lebah jarang
sekali menyerang manusia tetapi lebah madu mutasi dari afrika mempunyai
reputasi yang sangat agresif dalam menyerang manusia, sedapat mungkin anda
menghindari sarang lebah ketika mendirikan tenda dan jangan mengganggu kawanan
lebah. Jika anda menjumpai sarang lebah sebaiknya anda menyingkir saja dan
jangan mendirikan tenda di bawahnya. Tawon adalah keluarga lebah yang bersifat
karnivora, tawon memangsa serangga termasuk lebah, tawon bersifat agresif
ketika anda mengusik sarangnya.
Lebah
dibudidayakan oleh manusia sejak jaman kuno, selain menghasilkan madu dan
pollen, sengatan lebah digunakan dalam terapi kesehatan.
Tips jika anda tersengat lebah atau tawon:
-
Cabut duri dan kantung racun
dengan menggunakan pinset atau menyekrapnya dengan bilah pisau.
-
Balurkan/oleskan bawang putih
yang dihancurkan atau tanah basah disekitar sengatan untuk meringankan sakit
dan mengurangi bengkak.
-
Sengatan lebah akan sangat berbahaya
jika mengenai orang yang mempunyai alergi kulit.
- Lintah
Lintah
bertahan hidup dengan mengkonsumsi darah mahluk lain, mereka tidak mempunyai
alat pendengaran dan pengelihatan, lintah sangat sensitif terhadap perubahan
suhu disekitarnya, gigitan lintah tidak sakit
dikarenakan air liur lintah mengandung bius dan mengandung zat anti beku
darah, perlakuan yang salah ketika melepaskan gigitannya dapat menimbulkan
pendarahan dan infeksi karena gigi lintah masih tertinggal pada kulit.
Lintah juga
mempunyai kegunaan lain, yaitu, sebagai umpan untuk memancing ikan-ikan sungai
dan sebagai penyedot bisa ular, di Inggris lintah dibudidayakan dan digunakan untuk
terapi dalam pemulihan pasca operasi. Pada masa kuno lintah memainkan peranan
penting dalam bidang kesehatan yang dipergunakan pada suku-suku di afrika dan
di asia sebagai saranan obat. Bahkan di Indonesia lintah digunakan sebagai
terapi layaknya terapi sengatan lebah, bahkan minyak lintah dipercaya mempunyai
khasiat untuk memperbesar ukuran kejantanan kaum laki-laki.
Terdapat 2 macam
lintah yang hidup di hutan dan disekitar perairan dekat rawa ataupun sungai
- Lintah yang hidup didarat, lebih dikenal dengan nama Pacet,
mempunyai bentuk gilig seperti cacing panjang antara 1 – 3 cm, berwarna
hitam, lingkungan hidupnya adalah dilingkungan dengan vegetasi rapat dan
basah, Pacet biasanya tertarik dengan panas tubuh, aroma keringat dan
getaran yang disebabkan oleh langkah kaki.
- Lintah yang hidup diperairan tenang seperti rawa ataupun sawah,
berbentuk pipih, bisa berenang, mereka tertarik oleh getaran yang
disebabkan oleh riak air dan perubahan suhu, berwarna semu hijau dengan
garis merah ataupun kuning disepanjang punggung, lintah yang beracun
adalah lintah yang memiliki garis merah pada punggungnya karena acapkali
gigitan yang ditimbulkan menyebabkan infeksi.
Tips:
-
Hindari mendirikan kemah
didaerah yang bervegetasi rapat dan memiliki lingkungan yang basah.
-
Pakailah gaiters, dan masukkan
bagian bawah celana kedalamkaos kaki/sepatu boot.
-
Setiap berhenti untuk beristirahat,
periksa bagian tubuh anda dari lintah yang menempel.
-
Ketika mengkonsumsi air
sebaiknya anda rebus dulu untuk membunuh larva-larva lintah yang hidup di air.
-
Jika lintah terlanjur menempel
dan mengkonsumi darah anda, paksa lintah untuk melepaskan gigitannya secara
alami dengan mengurapkan garam dapur di atas tubuh lintah.
- Ulat
bulu
Ulat bulu sering
sekali dijumpai di dalam hutan, terkadang kita memegangnya secara tidak sengaja
ketika harus menyibak daun-daun, bulu-bulu ulat menimbulkan rasa gatal tetapi
tidak berbahaya kecuali pada orang yang mempunyai alergi kulit, untuk
menghilingkan bulu yang menempel pada kulit gunakan garam dapur yang digosokkan
diatas kulit, garam mempunyai 2 fungsi yaitu merontokkan bulu dan mengurangi
rasa gatal.
- Ular
Ular banyak
sekali terdapat pada hutan, baik yang berbisa maupun yang tidak, berpikirlah
secara bijaksana dan menganggap semua ular yang anda temui dihutan adalah ular
berbisa, mengidentifikasi ular tersebut berbisa atau tidak memerlukan
pengamatan yang sesama dan teliti.
Terdapat
beberapa keluarga ular berbisa dan diantaranya adalah :
-
Crotalidae yaitu jenis-jenis
ular Viper.
-
Elapidae yaitu semua jenis ular
Kobra, ular weling (belang) dan ular mamba.
-
Hydrophyne yaitu semua jenis
ular laut.
-
Colubridae yaitu ular Boomslang
Bisa pada ular
terdiri dari Neurotoxin, Cytotoxin dan Hemotoxin dan mempunyai fungsi untuk
melumpuhkan mangsa dan membantu proses penghancuran ketika ular mengkonsumsi
mangsanya.
-
Neurotoxin menyebabkan
kekacauan pada rantai saraf karena racun ini memblokir semua sinyal di susunan
saraf, sehingga organ-organ penting didalam tubuh tidak bisa berfungsi, jantung
seringkali bisa berhenti mendadak dan tubuh menjadi lumpuh total.
-
Hemotoxin bersifat
menghancurkan sel-sel darah yang mengakibatkan ginjal gagal melakukan tugas
menyaring racun karena banyaknya sel darah yang mati dan berubah menjadi racun.
-
Cytotoxin adalah suatu enzim
pencernaan yang terdapat pada bisa ular yang berfungsi membantu menghancurkan
dan menguraikan enzim-enzim dalam daging mangsa sehingga ular bisa mencerna
makanan dengan sempurna.
-
Ketiga jenis
bisa ular diatas dapat mengakibatkan kematian jaringan tubuh yang terinfeksi
bisa ular, jika tidak ditangani secara benar, bagian tubuh korban yang digigit bisa
membusuk dan diamputasi bahkan korban bisa meninggal dunia.
Menangani
gigitan ular secara benar:
-
Jika perlu, bunuh ular yang
mengigit agar bisa diidentifikasikan apakah ular tersebut berbisa atau tidak.
-
Hindari agar korban tidak
merasa panik dengan tetap tenang.
-
Ajak korban ke tempat yang
teduh, istirahatkan, jaga agar korban tetap dalam kondisi sadar dengan mengajak
berbicara.
-
Jika korban merasakan sakit
yang luar bisa pada bagian yang digigit ular, redakan dengan mengompres di
bagian yang digigit ular, hindari memberikan obat penghilang rasa sakit.
-
Lakukan panggilan darurat
melalui telepon genggam/radio dua arah atau mengirim seseorang untuk melakukan
panggilan darurat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
-
Berikan sedikit minuman dengan
interval yang rapat untuk menggantikan cairan yang hilang akibat dehidrasi
ataupun shock.
-
Jangan sekali-kali melakukan
sayatan di bekas luka gigitan, dikarenakan racun bisa berpindah.
-
Pencet dengan jari atau sedot
bisa ular menggunakan alat yang memang dipergunakan untuk ini agar bisa yang
berada dalam bagian tubuh yang tergigit, agar bisa ular yang masuk berkurang
jumlahnya, jangan sekali-kali menyedot bisa ular dengan mulut, terlebih jika
anda mempunyai gigi yang berlobang ataupun sariawan, penyakit tertentu bisa
menular melalui darah, seperti Hepatitis dan HIV/AIDS.
-
Jika ada, anda bisa menggunakan
jasa dari lintah untuk menghisap bisa ular dari bagian tubuh yang digigit ular.
-
Kompres / olesi bagian tubuh
yang digigit dengan cairan antiseptik agar tidak terjadi infeksi.
-
Balut bagian tubuh yang digigit
ular dengan pembalut elastis, batasi gerakan bagian tubuh tersebut menggunakan
spalk/batang kayu yang lurus agar bisa ular tidak merambat kebagian yang lain.
Lepaskan balutan setiap 20 menit selama 30 detik, agar tidak terjadi kematian
pada jaringan tubuh akibat kekurangan suplai darah.
Walaupun
beberapa kejadian orang yand dipatuk ular berbisa KEBETULAN tidak mengalami
gejala keracunan yang serius, karena ular yang menggigit mungkin hanya ingin
menggertak tanpa atau sedikit saja menyuntikkan racun, tetapi setiap gigitan
ular harus ditangani secara serius agar terhindar dari kemungkinan terburuk.
Tips agar terhindar dari gigitan ular:
-
Ketika anda berjalan
berhati-hatilah ketika melangkah, karena ular adalah hewan pasif, ular jarang
sekali bergerak kesana kemari, melainkan hanya diam di suatu tempat untuk
mendapatkan mangsa dan berjemur.
-
Hati-hati jika anda melakukan
penyusuran disekitar sungai, acapkali terdapat ular yang sedang berjemur maupun
menunggu mangsa.
-
Gunakan sepatu boot dari pada
hanya sandal gunung, karena gigi ular tidak bisa menembus lapisan sepatu boot.
Jika anda bertugas sebagai pioneer ada baiknya anda memakai sarung tangan yang
tebal ketika membuka jalan.
-
Jangan membalikkan batang pohon
mati ataupun batu dengan tangan, gunakan tongkat kayu sebagai alat bantu.
-
Jika anda bertemu dengan ular,
jangan memprovokasinya, jika bertemu manusia ular akan segera menghindar, jika
anda menciptakan situasi yang tidak memungkinkan ular untuk lari, secara naluri
ular akan menyerang anda sebagai jalan terakhir untuk meloloskan diri.
-
Salah satu jenis ular kobra
dapat menyemburkan bisa kearah mata ketika diprovokasi dan ular kobra menjadi
sangat agresif ketika mereka menjaga telur dan sarang mereka.
-
Periksa sekitar shelter/kemah
dan tempat tidur, seringkali ular tertarik dengan panas tubuh manusia yang
menyebabkan ular menyelinap kedalam kantong tidur.
BAB III.
MEMILIH TEMPAT
DAN MENDIRIKAN TENDA.
Pemilihan tempat
yang tepat untuk mendirikan tenda adalah sesuatu yang utama ketika kita
berpetualang dan berkemah di alam bebas. Dasar pemilihan tempat yang ideal
adalah:
-
Tersediannya air yang cukup
yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan minum, memasak, mandi dan mencuci
peralatan atau pakaian.
-
Tanah sekitar cukup datar untuk
didirikan tenda.
-
Menyediakan perlindungan yang
cukup dari elemen angin dan hujan.
-
Jika api unggun dinyalakan
masih ada jarak aman dengan tumbuhan disekitar.
-
Tersediannya lahan untuk MCK
yang memadai tanpa harus mencemari sumber air.
Tempat
mendirikan tenda yang ideal
Daerah yang
harus dihindari dalam memilih tempat untuk mendirkan tenda :
-
Mendirikan tenda pada tebing
sungai.
-
Medirikan pada dasar ngarai,
dimana beberapa ngarai disekitar gunung berapi menjadi tempat berkumpulnya gas
beracun CO2, karena sifat gas ini lebih berat dari O2 maka gas CO2 selalu
berkumpul pada tempat yang rendah. Gas ini sangat berbahaya karena tidak
berwarna dan tidak berbau. Gejala umum keracunan CO2, Sulit untuk bernafas,
pusing, mual, hilangnya kesadaran sampai menyebabkan kematian. Ciri-ciri umum
tempat berkumpulnya gas Co2 antara lain dan tidak terbatas pada, Terdapat
banyak bangkai atau kerangka hewan, rumput dalam radius tertentu mati dan
berwarna kuning Karena terdedah CO2, pepohonan tidak bisa diindikasikan karena
Co2 terkumpul pada tempat yang rendah.
-
Hindari daerah yang cekung
dimana akan menjadi kolam ketika turun hujan dan hindari memilih tempat
disekitar sungai yang kering, dimana jika di hulu turun hujan ditakutkan
terjadi banjir bandang.
-
Hindari mendirikan tenda di
puncak bukit yang menyebabkan tenda terdedah dengan elemen angin dan air.
-
Jangan mendirikan tenda di
laluan/jalan hewan liar, biasanya ditandai dengan banyaknya jejak dan kotoran
hewan pada tempat tersebut, akan tidak menyenangkan ketika kita tidur harus
dikagetkan dengan keberadaan hewan liar didalam tenda kita.
-
Hindari mendirikan tenda
dibawah cabang pohon yang mati/menggantung.
BIVAK / Tenda darurat.
Tidak jarang
kita menjumpai suatu kejadian yang membuat kita harus mendirikan tenda darurat,
adapun inti dari mendirikan bivak adalah:
-
Dapat melindungi kita dari
sengatan matahari, terpaan angin dan hujan.
-
Mudah untuk dibuat dan mudah
untuk dibongkar.
-
Ketersediaan material dan alat
pendukung untuk membuat bivak di sekitar lokasi.
Tipe Bivak
One man Poncho Shelter
Cara membuat;
-
Pilih lokasi yang mempunyai
pohon yang berjajar, dengan jarak yang tidak terlalu rapat.
-
Lipat dan ikat tudung kepala
ponco dengan tali.
-
Buat angkur dari kayu untuk
memancangkan ponco ketanah sebanyak 3 buah, pasanglah pasak terlebih dahulu
dikedua ujung dan tengan ponco.
-
Ikat kedua ujung lainnya
menggunakan tali, ikatkan di pohon.
-
Bivak harus membelakangi angin.
A.Poncho Tent
B. Ponco Tent tanpa support.
Cara membuat;
-
Pilih lokasi yang mempunyai
pohon yang berjajar, dengan jarak yang tidak terlalu rapat.
-
Gabungkan 2 ponco dengan
mengacingkan kedua sisinya, lipat dan ikat tudung kepala ponco dengan tali.
-
Gelar tali dengan mengikatkan
kedua ujungnya ke pohon, gelar ponco diatas tali.
-
Buat angkur dari kayu untuk
memancangkan ponco ketanah sebanyak 4 buah, ikat keempat ujung ponco denggan
tali untuk menghubungkan ke pasak. Dan gunakan dahan pohon sebagai support,
dengan mengubungkan antara bagian tengan ponco dengan dahan pohon dengan tali.
Poncho Tent dengan A frame Support
Cara membuat;
-
Pilih lokasi yang mempunyai
pohon yang berjajar, dengan jarak yang tidak terlalu rapat.
-
Lipat dan ikat tudung kepala
ponco dengan tali.
-
Gabungkan 2 ponco dengan mengancingkan
kedua sisinya, lipat dan ikat tudung kepala ponco dengan tali.
-
Buat angkur dari kayu untuk memancangkan
ponco ketanah sebanyak 4 buah, ikat keempat ujung ponco denggan tali untuk
menghubungkan ke pasak.
-
Gunakan kerangka dari dahan pohon untuk
support, dengan mengubungkan antara bagian tengan ponco dengan frame kayu dengan tali.
Bivak Ponco gantung.
Bivak / Shelter darurat.
Adalah rumah singgah
yang dibuat untuk tempat istirahat sewaktu berburu dan mengumpulkan makanan,
dipergunakan oleh suku-suku di Papua, suku
Aborigin (Australia ), suku Bushman di
Afrika dan suku-suku Indian di Amerika selatan, konstruksi wigwam mudah dibuat
dengan memanfaatkan batang pohon dan cabang yang ada di sekitar lokasi, bahkan batang
pohon yang sudah roboh pun bisa digunakan untuk membuat wigwam.
Toilet darurat
Pembuatan toilet
darurat sangat diperlukan dalam kegiatan di alam baik dari segi etika, keindahan
mau pun dari segi kesehatan, dalam pembuatan toilet darurat harus diperhatikan
jarak antara tolet dengan tenda maupun toilet dengan sumber air bersih, dimana
dengan adanya toilet darurat tidak menyebabkan pencemaran sumber air bersih.
Ukuran toilet darurat:
-
Panjang penutup 2 - 4 M, bisa disesuaikan.
-
Tinggi penutup 0.5 - 0.75 M
-
Lebar lubang Toilet 30 cm.
-
Dalam lubang toilet 40 – 50 cm.
-
Kelengkapan pendukung untuk
tolet darurat,adalah sekop kecil, segunduk tanah bekas galian untuk menimbun
hajat, ember air dan tisu.
BAB. IV.
MENCARI DAN MENGUMPULKAN AIR
Air merupakan
sumber kehidupan yang penting karena ¾% tubuh manusia terdiri dari cairan, dan setiap melakukan
kegiatan, tubuh manusia selalu memerlukan air untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang melalui pori-pori, pernafasan ataupun air seni dan sebagai membantu
metabolisme tubuh agar brkerja dengan baik.
Idealnya manusia
membutuhkan minimal 2lt air setiap hari, tetapi jumlah air dapat bertambah
jika kegiatan yang dilakukan berat atau
berkegiatan disuatu daerah yang berhawa panas.
Air dapat
diambil dari sungai, waduk/danau dan air hujan, untuk konsumsi air juga dapat
diperoleh dengan mengolah air laut, mengolah tumbuhan dan dari hewan. Setiap
penggunaan air yang didapat di alam
terbuka jika dipergunakan untuk konsumsi minum harus direbus terlebih dahulu
agar kuman dan bakteri yang hidup didalamnya mati.
Idealnya untuk
berkegiatan di alam bebas dalam waktu 1 minggu dibutuhkan 14lt air minum,
ditambah 4lt air minum sebagai cadangan.
- Mencari Air
Terkadang air
sulit diperoleh karena musim penghujan sudah berlalu dan sungai mengering, ada
beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk mecari air di daerah sungai yang
mengering.
-
Indikator untuk mencari air di
sungai yang kering .
Binatang
binatang liar seperti mamalia (kijang, babi hutan dll), binatang mamalia berada
tidak jauh dari sumber air,mereka turun minum ketika pagi dan sore hari, anjing
hutan, kucing hutan, harimau dan hewan – hewan pemangsa lainnya tidak bisa
dijadikan patokan secara pasti, karena mereka sudah mendapatkan air dari daging
buruan walaupun terkadang mereka juga turun ke mata air untuk minum dan berburu
mangsa, burung (merpati dan tekukur), jika anda melihat burung merpati atau
tekukur terbang rendah berarti mereka sedang menuju ketempat air, jika anda
melihat burung merpati atau tekukur terbang tinggi dan hinggap di pepohonan
berarti mereka baru pulang dari turun minum,dan serangga (lebah dan lalat) bisa
dijadikan petunjuk mengenai keberadaan sumber air karena mereka selalu membuat
sarang ditempat yang tidak jauh dari air.
- Sumber
air Alternatif yang diperoleh dari tumbuhan.
- Air yang
diperoleh dari pohon bambu.
Cara membuat;
-
Ikat ujung pohon bambu dengan tali, bengkokkan ketanah.
-
Potong ujung pohon bambu dan
letakkan tempat kosong dibawahnya.
-
Setelah 2 jam air yang
terkumpul bisa dimanfaatkan untuk air minum.
- Air yang
diperoleh dari pohon pisang.
Cara Membuat;
-
Potong batang pisang dua
jengkal dari tanah.
-
Buat ceruk di batang pohon,
tutup dengan ponco cerukan tadi.
-
Setelah beberapa saat air akan
terkumpul didalam cerukan.
PERHATIAN: Jangan menyimpan air yang
diperoleh dari tumbuhan terlalu lama, dikarenakan air akan menjadi rusak dan
tidak bisa dimanfaatkan. Jangan mengambil cairan dari tumbuhan yang bergetah
putih, lengket, berasa pahit/pedas atau jika terasa gatal.
C.
Pengolahan air tercemar (proses
menyaring dan pengembunanan).
- Proses
Penyaringan.
Proses
penyaringan mutlak diperlukan jika air yang diperoleh tercemar oleh
partikel-partikel tanah/keruh, setelah melalui proses penyaringan air yang
diperoleh harus direbus untuk membunuh bakteri dan kuman.
- Proses
penjernihan Kimiawi
Proses
penjernihan air bisa dilakukan secara kimiawi dengan mencampur 2-4 tetes yodium
( betadine, iodine dan lain-lain) kedalam 1 lt air, diaduk dan diendapkan
selama ½ jam, kemudian disaring menggunakan kain bersih. Pemutih pakaian juga bisa
digunakan untuk menjernihkan air. Rebus air sebelum dikonsumsi, gunakan cara
ini dengan hati-hati agar tidak menimbulkan keracunan.
- Proses
Destilasi.
Proses destilasi
diatas dapat menghasilkan air murni sebanyak 0.25 – 0.75 liter dalam waktu 24
jam, air yang didapat pun bisa langsung dikonsumsi tanpa harus diolah.
- Sumur
Resapan.
Air konsumsi bisa didapat didaerah pantai
dan rawa-rawa.
- Sumur resapan
di pinggir pantai.
Hindari
mengkonsumsi air laut secara langsung, karena bisa membuat anda semakin merasa
haus, kandungan garam yang tinggi pada air laut dapat menyebabkan tubuh menjadi
kehilangan banyak cairan dan sangat membahayakan ginjal karena tidak bisa
mengolah kandungan garam dan mineral yang tinggi pada air laut.
Cara membuat sumur resapan pantai adalah
sebagai berikut:
-
Tentukan jarak antara titik
pasang air laut dengan sumur resapan yang ingin anda buat, semakin dekat kearah
pantai air yang anda peroleh akan berasa payau, tidak ada salahnya mencoba
untuk membuat beberapa sumur resapan pantai, dimulai dari 5m dari titik pasang
sampai 10m dari titik pasang
-
Gali sedalam 50cm ditempat yang
anda tentukan, perkuat sekeliling dinding lobang dengan ranting-ranting kayu,
tunggu beberapa saat hingga air terkumpul.
- Sumur
resapan di daerah rawa-rawa.
Air yang berasal
dari rawa tidak bisa dikatakan bersih karena dimungkinkan terdapat proses
pembusukan dari tanaman dan hewan, kadang kala air rawa terlihat jernih tapi
jangan mengambil resiko untuk meminumnya.
-
Cara membuat sumur resapan
daerah rawa adalah sebagai berikut.
-
Cari daerah kering disekitar
rawa yang anyak ditumbuhi rerumputan, gali lubang sedalam 30 – 50 cm diantara
rerumputan tersebut, tunggu beberapa saat sehingga air terkumpul.
Tips: Akar
rerumputan disekitar lubang sumur merupakan filter alami yang bisa mengikat zat
– zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, tapi tidak bisa melindungi kita dari
bakteri pathogen maupun kuman, maka dari itu rebus dahulu untuk membunuh
kandungan bakteri dan kuman.
- Mengumpulkan air dari hujan.
Air hujan dapat
dikumpulkan dengan menggali lubang dan melapisi lubang tersebut menggunakan
ponco atau plastik seperti cara dibawah ini:
Mendapatkan air
dari hujan yang mengalir pada batang pohon bisa juga dilakukan seperti gambar
dibawah ini, air yang didapat dijamin bebas dari kotoran karena sudah disaring
oleh kain yang melilit di batang pohon.
- Mengumpulkan
embun
Embun dapat digunakan sebagai air minum,
embun biasanya terdapat pada cerukan-cerukan pohon maupun didalam tanaman
kantong semar, embun bisa dikumpulkan pada waktu pagi hari.
Tips mengumpulkan embun mengunakan kain
-
Talikan kain bersih diatas
sepatu anda, berjalanlah melalui rumput/tanaman yang masih basah
-
Peras air embun dan masukkan ke
dalam wadah, lakukan berulang-ulang hingga anda rasa cukup.
-
Air embun bisa langsung
dikonsumsi tanpa harus diolah terlebih dahulu, tapi pastikan kain yang anda
pergunakan bersih.
BAB. V
MENYALAKAN API
Setelah tempat
berteduh dan air elemen yang penting adalah api dan perapian, dimana api
mempunyai fungsi untuk sarana meningkatkan moral, sarana penerangan - penghangat badan ketika malam datang, sarana memasak,
sarana untuk mengusir hewan liar dan signaling dalam keadaan yang berbahaya.
- Etika
menyalakan api dialam terbuka.
-
Buatlah api unggun dengan jarak
keliling sejauh 3 meter baik dari tenda, pepohonan ataupun semak belukar.
-
Jangan meninggalkan nyala api
unggun tanpa pengawasan.
-
Jangan mencampur langsung
minyak tanah kedalam api yang sedang menyala.
-
Lakukan pembasahan atau
timbunlah api unggun dengan tanah ketika meninggalkan lokasi kemah.
Perapian yang
ideal adalah perapian yang tidak terlalu membawa dampak buruk terhadap lingkungan
sekitar, perapian itu cukup memberikan penerangan, kehangatan, bisa dibuat
untuk memasak dan mudah untuk dikendalikan.
- Material
untuk membuat perapian / Api unggun.
-
Ranting-ranting kayu kecil atau
serutan batang kayu.
-
Dahan pohon.
-
Batang kayu yang agak besar.
- Menyalakan api.
- Cara Modern dengan menggunakan korek api seperti yang biasa
dilakukan dalam keseharian.
- Alternatif dengan menggunakan kaca pembesar.
Gunakan kaca
pembesar pada siang hari dengan mengarahkan titik cahaya pada ranting / serutan
kayu, ketika tumpukan rantng kayu atau serutan mulai berasap dan terdapat bara
api, tiup secara berlahan-lahan sehingga muncul api, nyala api harus tetap
dijaga dengan tidak terburu-buru menambahkan kayu.
- Dengan
menggunakan bantuan rokok
Lepaskan reflektor
di kepala lampu senter, masukkan rokok ditengah-tengah reflector, arahkan
reflekor kearah matahari atau arahkan sedemikian rupa sehingga titik sinar
mengumpul pada ujung rokok, ketika ujung rokok mulai berasap, hisaplah rokok
agar menyala, jika anda tidak merokok gunakan serutan-serutan halus kayu,
langkah selanjutnya sama dengan menyalakan api dengan menggunakan bantuan kaca
pembesar.
- Tips menyalakan api secara umum:
-
Jangan tergesa-gesa untuk
menyalakan api yang besar, nyalakan saja dahulu yang kecil dan buatlah secara
bertahap, dimana api yang kecil menghemat kayu bakar, menghemat energi dan
mudah untuk dikendalikan.
-
Carilah tempat yang kering dan
tidak lembab, buat jarak aman dengan semak-semak dan tenda.
-
Jangan menyia-nyiakan korek
api, gunakan setiap batang korek yang anda punya dengan cerdas. Jika hujan
turun jangan menyalakan perapian karena akan sia-sia. Minimal anda bisa
menyalakan sebatang lilin untuk memberikan penerangan dan sedikit kehangatan.
-
Jangan menyalakan perapian
menghadap arah angin, usahakan menghidupkannya dengan membelakangi angin.
-
Gunakan serutan kayu sebagai
bahan untuk menyalakan api, secara bertahap diikuti oleh ranting-ranting kecil
kemudian tambahakan cabang pohon yang agak besar.
-
Jika ranting kayu basah gunakan
plastik, potongan lilin atau paraffin secukupnya untuk starter menyalakan api
unggun, susunlah ranting dan dahan pohon untuk perapian seperti tepee atau
piramid.
- Tipe
api unggun / perapian
-
Tepee / kerucut.
Susunlah
batang-batang menyerupai kerucut, masukkan serutan kayu didalamnya, nyalakan
api dari bagian tengah, ketika bagian tengah terbakar habis batang kayu bagian
luar secara otomatis akan jatuh ketengah dan terbakar. Perapian ini berfungsi
dengan baik meskipun menggunakan bahan kayu yang basah.
-
Piramid
Letakkan dua
batang kayu secara pararel diatas tanah, kemudian susun secara bertingkat tiga
atau empat bagian lagi dengan batang atau ranting pohon, nyalakan api di puncak
pyramid dengan memanfaatkan lapisan kedua dari atas, api akan membakar kayu
dari atas kebawah.
-
Konstruksi perapian yang digunakan
untuk daerah lembab dan berair atau daerah rawa.
Susunlah
batang-batang pohon secara bertingkat diatas tanah basa, lapisai batang kayu dengan
tanah, kemudin susunlah kayu secara kerucut / tepee, perapian siap dinyalakan.
- Penggunaan
perapian untuk memasak.
Semua tipe
perapian bisa digunakan sebagai sarana untuk memasak makanan, buatlah perapian
yang tidak terlalu besar sehingga mudah dikendalikan dan tidak menyebabkan
makanan menjadi hangus/gosong. sebagai alat bantu untuk menempatkan panci bisa
digunakan batu/kayu basah yang disusun secara berjajar sebagai improvisasi kita
bisa menggunakan dua batang kayu sebagai tiang penyangga dan satu batang kayu
yang melintang sebagai penyangga panci, atau bisa saja digunakan metode yang
lain sebagai penyangga panci.
BAB. VI
PENGOLAHAN
MAKANAN
Makanan
merupakan komponen yang penting dalam berkegiatan dia alam, selain sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, makanan juga menciptakan
pengalaman baru dan suasana yang menyenangkan diantara keluarga/teman,
setidak-tidaknya mengingatkan kita kepada para ibu kita yang bersusah payah
dalam mengolah makanan.
- Manajemen
persediaan makanan.
Buat daftar apa
yang harus dibawa, apa yang bisa diganti dan apa yang tidak perlu dibawa,
manajemen persediaan makanan sangat penting jika kita melakukan kegiatan di
alam, jangan mengandalkan diri anda hanya pada makanan instan. Yang perlu
diperhatikan adalah durasi waktu anda melakukan kegiatan, karena durasi waktu
berbanding dengan jumlah barang persediaan yang anda bawa, semakin lama waktu
maka jumlah bawaan anda akan semakin banyak.
-
Minyak goreng bisa diganti
dengan margarine, sebungkus margarine lebih ringan dari pada sebotol minyak,
dan tidak memakan tempat di dalam tas anda.
-
Jika anda berkemah lebih dari 3
hari, lebih baik anda membawa beras daripada makanan instant dan minimal anda
juga harus mempunyai pengetahuan bagai mana cara yang tepat untuk mengolah
beras menjadi nasi.
-
Asupan protein, selain
karbohidrat anda juga harus membawa sumber-sumber protein sebagai salah satu
komponen penting pada tubuh, tidak ada salahnya anda membawa sebungkus dendeng
dan ikan asin daripada hanya mengandalkan asupan protein hanya pada telur ayam.
Jika membawa telur, masukkan kedalam beras dan tempatkan dalam nesting agar
telur tidak pecah selama dalam perjalanan. Hindari membawa daging atau ayam
mentah jika anda tidak pasti kapan harus mengolahnya, karena daging dan ayam
mentah akan menjadi busuk jika tidak cepat diolah. Makanan kaleng seperti ikan
sarden dan corned beef bisa menjadi salah satu alternatif.
-
Bumbu-bumbu, selain garam,
gula, merica, kecap, saus dan sambal botol, tidak ada salahnya anda membawa
beberapa jenis bumbu rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah/Bombay,
jahe, daun sereh, kayu manis, cabe rawit dll yang bisa dikombinasikan untuk
membuat masakan yang berbeda, bawa juga bumbu siap saji seperti royco atau maggi
untuk memperkaya rasa masakan.
-
Minuman, beberapa bungkus kopi instant
plus gula, satu kotak teh celup, beberapa bungkus minuman jeruk dan beberapa
bungkus minuman coklat.
-
Makanan ringan yang bisa
dikonsumsi ketika dalam perjalanan, roti kabin, buah kurma kering atau coklat
batangan.
Anda juga bisa
memasak tetumbuhan yang ada didalam hutan sebagai eksperimen dalam mengolah
makanan, tetapi anda harus mengetahui betul karakteristik tumbuhan yang bisa
anda manfaatkan sebagai sumber makanan, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Semua jenis jamur harus dihindari agar tidak terjadi keracunan yang
disebabkan oleh jamur, jamur yang beracun memiliki warna yang terang (merah,
kuning, oranye dsb), terdapat bintik-bintik/titik hitam diatasnya, dan dibatang
jamur bagian bawah terdapat lingkaran yang berbentuk cincin. Untuk menjaga dari
kemungkinan yang buruk sebaiknya berbagai macam jamur yang anda temui tidak
usah dikonsumsi.
b. Semua tumbuhan yang memiliki kumpulan bunga berbentuk seperti payung
harus dihindari, kecuali sudah teridentifikasi aman seperti seledri dan wortel.
c. Semua tumbuhan polong-polongan karena tumbuhan polong menyimpan
racun selenium didalam biji.
d. Semua tumbuhan yang mempunyai umbi seperti bawang harus dihindari,
kecuali anda mengidentifikasinya sebagai bawang merah atau bawang bombay.
e. Semua tumbuhan yang memiliki warna daun yang mengkilap juga harus
dihindari
f.
Tumbuhan yang memiliki bulu
penyengat seperti jelatang, rawe dan sejenisnya, kecuali tumbuhan tomat,
semangka, labu dan garbis.
g. Tumbuhan yang memiliki getah putih susu (kecuali tanaman pepaya)
maupun getah bening yang kental, jika dioleskan ke lengan bagian dalam
menyebabkan gatal dan iritisi, juga harus dihindari.
Makanan olahan alternatif dari tumbuhan.
-
Oseng pucuk pakis hutan.
Kumpulkan pucuk
pakis yang masih muda secukupnya, rebus dengan air garam selama ¼ jam, tiriskan,
panaskan wajan, masukkan 2 sendok margarine atau minyak goreng, memarkan bawang
putih dan masukkan kedalam wajan, potong kasar bawang merah dan cabe rawit,
masukkan kedalam wajan sambil diaduk, ketika aroma wangi bawang sudah merebak
masukkan pakis muda, diikuti dengan sedikit garam, merica dan kecap manis,
aduk-aduk sebentar, siap disajikan dengan nasi.
Rumput ekor
kucing
Rumput ini
banyak sekali terdapat pada daerah yang berair/rawa, biasanya bunga dari rumput
ini banyak dimanfaatkan untuk hiasan dirumah, daun-daun yang tua bisa digunakan
untuk atap bivak/shelter, beberapa bagian dari rumput ini bisa digunakan untuk
makanan, yaitu akar dan daun yang masih muda.
Beberapa bagian
dari bunga teratai bisa diolah untuk dikonsumsi, diantaranya biji, bunga muda
maupun akarnya yang berbentuk umbi, kedua bagian tersebut bisa diolah dengan
cara merebusnya dengan air garam selama ¼ jam.
Pohon bambu
adalah pohon penuh manfaat, setiap bagian dari tumbuhan ini bisa kita
manfaatkan untuk digunakan berbagai macam perkakas, dengan mengikat, memotong
ujung bambu serta menekukknya ke arah tanah kita bisa mendapatkan air dan kita
bisa memanfaatkan bambu muda/rebung sebagai makanan.
Makanan olahan alternatif dari hewan.
-
Mengolah daging ular
Ular juga merupakan sumber protein yang
bisa digunakan dalam situasi mendesak, daging ular berwarna putih, bertekstur
seperti daging udang dengan rasa menyerupai ayam, sebagian masyarakat asia
jamak mengkonsumsi daging ular, karena dipercaya sebagai tonik kaum lelaki,
menyembuhkan gatal-gatal dan penyakit kulit.
Jika anda
harus membunuh ular untuk dikonsumsi, lakukan secara cepat dan hati-hati, pukul
kepala ular dengan kayu, injak kepala ular sesaat setelah berhenti bergerak,
potong 15 cm dari kepala dan sebagian tubuh ular untuk membuang kantung racun
yang terletak pada sisi belakang kepala ular, timbun potongan kepala ular
dengan tanah, bagian tubuh yang lain siap untuk diolah dan dikonsumsi.
Daging ular bisa diolah menjadi beberapa
jenis masakan, seperti:
-
Imuing, masukkan ular yang sudah dibersihkan isi
perutnya beserta kulitnya kedalam lubang bekas api unggun, timbun dengan tanah,
buat perapian kecil diatasnya, biarkan selama 1 jam ketika ular sudah matang,
kulit luarnya akan terkelupas dengan mudah.
-
Dibakar seperti sate, setelah
kulit ular dilepas, potong daging ular sepanjang 2-3 cm, tusuk tubuh ular
menggunakan ranting pohon seperti sate, beri garam diatasnya untuk memberikan
rasa, bakar diatas api unggun hingga matang.
-
Digoreng seperti kalau mengolah
belut, setelah kulit dilepas, potong daging ular 2-3 cm, rendam potongan daging
ular kedalam campuran bumbu yang dihaluskan seperti bawang putih, garam, gula,
ketumbar, diamkan beberapa saat agar bumbu meresap ke dalam daging, goreng
dalam minyak yang panas, setelah daging ular berubah menjadi coklat dan matang
sempurna angkat lalu tiriskan.
- Cara
memasak tanpa menggunakan alat.
Memasak dialam terbuka mempunyai kesan tersendiri pada setiap orang,
memasak dengan menggunakan peralatan standar merupakan hal yang lazim, tetapi
memasak tanpa alat mempunyai keunikan dan kesan yang tersendiri.
Cara yang paling sering ditemui adalah dengan cara IMUING yaitu
memendam makanan didalam lubang yang diatasnya dibuat perapian.
-
Memasak telur
Lubangi telur
dengan ujung pisau dengan lebar yang cukup, aduk putih dan kuning telur menjadi
satu, taburkan garam dan merica diatasnya, letakkan telur di abu perapian yang
masih panas dengan ujung menghadap ke atas, tunggu beberapa menit dan siap
untuk dinikmati. (note: lubangi kulit telur cukup lebar agar tidak meledak
ketika dibakar )
-
Menanak nasi.
Letakkan beras
secukupnya diatas daun talas atau pisang, basahi beras dengan air hingga butiran
- butiran beras menjadi basah, bungkus rapat beras dengan daun, tambahkan
beberapa lapisan daun lagi sebagai ekstra lapisan. Masukkan bungkusan tadi
kedalam lobang dan timbun dengan tanah, buat perapian diatasnya, biarkan selama
4-5 jam dan beras pun akan matang.
-
Memasak daging.
Buat buat lobang
sedalam 30cm, susun batu melingkar didalam lobang, buat perapian didalamnya, panaskan batu-batu yang berukuran ¼ kepalan
tangan orang dewasa selama 1 jam atau sampai batu menjadi panas menyala,
bungkus daging ( unggas atau ikan ) dengan daun talas atau daun pisang sampai
rapat, letakkan di dalam lobang diatas
bebatuan yang sudah dipanaskan, tambahkan batu panas lagi pada bagian atas sehingga
menutupi bungkusan, timbun dengan tanah dan buat perapian kecil diatasnya, biarkan
selama 8 jam, daging akan matang tanpa menjadi gosong.
Tips: Jangan
gunakan batu yang berasal dari sungai ataupun batu yang mempunyai lubang atau
retak, batu dengan karakteristik diatas bisa meledak jika dipanaskan.
Ketiga cara
tersebut diatas juga bisa digunakan untuk memasak umbi-umbian dan jagung.
-
Memasak Air
Buat lubang
didalam tanah, lapisi atasnya dengan menggunakan daun yang lebar, isi dengan
air secukupnya, cek apakah ada kebocoran pada lapisan daun, tambahkan daun jika
diperlukan, buatlah perapian dan masukkan batu-batu kedalamnya biarkan selama
10 menit, masukkan batu-batu secara perlahan-lahan kedalam lobang dan ganti
batu yang telah dingin dengan batu yang panas.
Merebus air juga
bisa menggunakan alat-alat yang terbuat dari tempurung kelapa, cangkang kerang
dan bilah batang pohon bambu.
BAB. VII
Navigasi dan alat
Penunjuk Arah
Siapapun yang
berkeinginan untuk melakukan kegiatan dialam bebas diharuskan memahami
metode-metode navigasi dalam menentukan arah diwaktu perjalanan, alat navigasi
berfungsi sebagai penunjuk arah kemana akan pergi dan kearah mana harus pulang.
Metode Navigasi
secara umum didasarkan pada teknik membaca kompas, peta dan membaca kontur /
relief pada suatu daerah, atau gabungan antara kompas dengan peta, ataupun
kompas dengan kontur / relief.
Metode Navigasi
secara tradisional menggunakan petunjuk yang berasal dari alam, menentukan arah
merujuk pada keberadaan posisi matahari dan posisi bintang.
- KOMPAS
Salah satu alat
navigasi yang umum dikenal adalah Kompas, disini akan dibahas mengenai Kompas
Prisma (lensatic Compass) karena mudah didapat, umum dipergunakan dalam
kegiatan alam dan dapat dibeli dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Kompas merupakan
alat yang perlu mendapatkan perhatian agar keakurasiannya tetap terjaga, ada
beberapa hal yang harus dalam diperhatikan dalam menggunakan kompas,
diantaranya:
- Inspeksi
-
Inspeksi pada seluruh
bagian-bagian kompas sangat diperlukan ketika akan membeli/menggunakan kompas,
satu bagian yang penting untuk diperhatikan adalah jarum penunjuk arah, angka
yang terdapat di dalam kompas dapat terbaca dengan jelas, tidak ada keretakan
pada kaca maupun body /casing dari kompas, dan yang paling penting gerakan
jarum penunjuk arah tidak terganggu.
-
Efek yang berasal dari tegangan
listrik dan besi
-
Besi dan tegangan listrik
terdekat menyebabkan kinerja kompas terganggu, semakin dekat dengan
barang-barang yang mengandung besi dan tegangan listrik bacaan pada kompas akan
tidak akurat.
- Keakuratan
Kompas dengan
keakuratan yang tinggi sangat membantu dalam penunjukkan arah, kompas yang
mempuyai defiansi +3° harus diganti dengan yang baru.
- Perawatan
Tempatkan kompas
didalam tempat tersendiri yang mudah diambil jika diperlukan, jauhkan dari
benda-benda yang mengandung magnet agar keakurasiannya tetap terjaga.
- Orientasi
kompas:
-
Letakkan kompas pada bidang
datar.
-
Tunggu hingga jarum penunjuk
arah berhenti.
-
Baca angka yang ditunjuk oleh
jarum kompas.
-
Putar kompas hingga jarum
penunjuk arah Utara bertemu dengan tanda utara kompas.
-
Untuk menunjukkan bearing,
intip obyek yang dituju dan baca angka yang ditunjuk oleh jarum kompas.
- Penggunaan
Kompas:
e.1. Pengang dengan dua tangan / Centerhold
Techniques
Buka kompas
secara penuh sehingga cover kompas menjadi sejajar/ horisontal dengan dasar
kompas, arahkan lensa untuk melihat angka dalam kompas kearah belakang,
sehingga jarum penunjuk arah dapat terlihat secara penuh.
Keunggulan Centerhold Techniques
-
Mudah dan cepat untuk
dioperasikan.
-
Bisa digunakan dalam kondisi
penerangan yang kurang.
-
Bisa digunakan dalam
bermacam-macam medan navigasi.
e.2. Teknik Tembak / Cheek Techniques
Buka tutup
kompas sehingga jendela kawat pengintip berdiri vertikal, buka lensa pengintip
angka sehingga mata bisa melihat angka yg tertera pada kompas, Lihat lensa
pengintip dan sejajarkan dengan jendela kawat pengintip untuk melihat obyek
yang dituju, angka bacaan pada kompas akan muncul bersamaan ketika mengintip
obyek dari jendela kawat pengintip
- PETA
Peta adalah
gambaran dari bagian bumi yang dituangkan secara 2 dimensi yang digambarkan
dengan memasukkan unsur skala, label dan simbol-simbol yang terdapat pada
permukaan bumi. Peta yang baik adalah peta yang dapat memberikan keterangan
kepada kita dengan memberikan informasi yang akurat dan memberikan gambaran
secara nyata kepada kita.
Kegunaan
Peta menyediakan
informasi tentang lokasi dan jarak suatu daerah, di dalamnya terdapat
skala-skala / ukuran-ukuran dan informasi yang berkenaan tentang medan,
ketinggian / leveling, kerapatan vegetasi, dan daerah populasi / perkampungan
pada suatu daerah.
Macam-macam Peta
- Peta Planimetric / Line Map
Menyediakan gambaran
suatu derah secara horizontal, peta ini tidak seakurat peta topography, relief, kontur dan elevasi suatu
daerah hanya ditunjukkan dengan warna.
- Peta Topography
Adalah suatu
peta yang memberikan gambaran keadaan suatu daerah secara terukur dan rinci yang
meliputi; garis / grid peta, Skala,
leveling/elevasi suatu daerah yang ditujukkan dengan angka-angka, keakuratan
peta ini sangat tinggi, biasanya digunakan oleh instansi-instansi militer, para
peneliti dan para geologist.
Adapun yang
perlu diperhatikan dalam membaca peta Topography adalah:
-
Grid peta, adalah sistem
koordinat persegi panjang yang ditumpang susun terhadap peta atau suatu
penggambaran dari permukaan bumi yang mempunyai karakteristik tertentu sehingga
dapat mengidentifikasi lokasi di permukaan bumi terhadap lokasilainnya dan juga
dipakai untuk perhitungan arah dan jarak terhadap titik lainnya.
-
Skala Peta, adalah angka
perbandingan antara jarak dua titik diatas peta dengan jarak tersebut di
permukaan bumi. Pada peta skala 1:50.000, jarak 1 cm dipeta berarti 50.000 cm
atau 500 meter di lapangan. Andaikan kita mengukur jarak = 3cm dipeta skala
1:50.000, berarti jarak dilapangan adalah 3cm x 50.000cm = 150.000cm atau
1500meter atau 1,5 km di lapangan.
a. Skala Numerik, adalah skala yang dinyatakan dengan angka, misalnya
1:50.000, terletak diatas kanan peta dan juga dibagian tengah peta, biasanya
diatas skala grafis.
b. Skala dan Penggunaannya:
-
Skala 1:10.000 digunakan oleh
Surveyor
-
Skala 1:25.000 digunakan oleh
Kalangan Umum
-
Skala 1:50.000 digunakan oleh
kalangan militer dan SAR.
-
Skala 1:100.000 digunakan oleh
Kalangan militer dan SAR.
-
Skala 1:250.000 digunakan oleh
Penerbangan.
c. Skala Grafis adalah penggambaran jarak dalam bentuk unit batang
serta nilai per unit, seperti contoh dibawah ini.
-
Utara Sebenarnya (US), Utara
Grid (UG) dan Utara Magnetik (UM)
Setiap peta
mempunyai informasi yang diperlukan untuk menentukan arah sebenarnya, arah grid
dan arah magnetic atas garis manapun pada peta, informasi ini diberikan dalam
bentuk diagram dengan catatan penjelasan.Arah Utara Sebenarnya selalu diberi
simbol bintang (*), Arah Utara Grid selalu diberi tanda (GN) dan Arah Utara
Magnetik diberi tanda T (separuh anak panah), karena ketiga arah utara tersebut
tidak berada pada satu garis, maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan
sudut. Maka dari itu orientasilah dulu peta dengan kompas, lalu lanjutkan poses
pembacaan Peta.
-
Garis Bujur dan Garis Lintang.
a.
Garis bujur adalah garis vertikal yang membagi peta dari barat ke timur.
Garis ini dinomori dari barat ke timur.
b.
Garis Lintang adalah garis
horizontal yang terdapat dalam peta yang membagi peta dari utara ke selatan.
Garis ini dinomori dari selatan ke utara.
Contoh: Point A terletak pada GR (Grid Reference)
315864
Yang berarti terletak pada 31°.5’ Bujur Timur dan 86°.4’ Lintang Utara.
-
Mengukur jarak dalam peta.
a. Jarak Lurus, untuk mengukur suatu jarak lurus antara dua titik
dengan cara meletakkan sepotong kertas yang bertepi lurus tepat pada dua titik
tersebut. Pada masing masing titik diberi tanda dengan garis pendek, lalu
letakkan kertas tadi pada skala grafis peta dengan titik yang sebelah kana nada
pada salah satu titik angka skala di sebelah kanan, sehingga titik yang sebelah
kiri berada pada pembagian sebelah kiri titik nol. Total jarak adalah dari
pembagian angka besar ( sebelah kanan ) dan ditambah dengan yang ada pada
pembagian sebelah kiri titik nol.
b. Mengukur suatu jarak yang tidak lurus, untuk mengukur suatu jarak
yang tidak lurus, misal sepanjang sungai, maka anggaplah obyek tersebut sebagai
beberapa potong garis-garis lurus atau hamper lurus. Letakkan sepotong kertas
dengan tepi yang lurus pada potongan pertama, berilah tanda pada titik awal dan
titik akhir potongan pertama tersebut, berikutnya putar kertas terhadap titik
terakhir tadi sampai kertas berhimpitan dengan potongan kedua, tandai titik
akhir potongan kedua ini, ulangi terus proses ini sampai titik terakhir
ditandakan pada tepi kertas, jarak total sepanjang sungai sekarang telah
berpindah pada kertas tersebut sebagai garis yang lurus dan selanjutnya dapat
dibaca terhadap garis skala.
c. Menggunakan skala tersendiri, misalnya dalam bentuk protactor (busur
derajat) dapat digunakan untuk mengukur jarak pendek pada peta. Tapi perlu
diketahui bahwa pada saat mengukur jarak yang panjang, kertas peta bisa
mengembang ataupun menyusut cukup besar. Skala yang digambarkan pada peta juga
akan mengembang dan menyusut bersama peta. Untuk mengatasi masalah ini perlu
digunakan skala yang konformal dengan detail pada peta.
d. Menggunakan garis-garis grid, garis-garis grid dalam peta topography
diwakili oleh garis-garis tanda pendek (garis tik), jarak antar garis-garis tik
ini selalu tetap dan dapat digunakan untuk menentukan jarak antara dua titik
secara cepat. Skala yang tersendiri bisa diperiksa atau dicocokkan terhadap
garis-garis tik ini sebelum digunakan, untuk meyakinkan bahwa antara peta dan
skala ini cocok.
C. Memahami Peta-Kompas
Sebelum masuk ke medan yang sebenarnya kita harus mengetahui dan memahami tanda tanda medan pada peta. Misalnya nama puncak bukit, sungai, jurang, dan sebagainya. Keterangan mengenai hal ini dapat diketahui dgn membaca keterangan pada peta atau mungkin bertanya ke pada penduduk. Langkah selanjutnya adalah orientasi peta. Orientasi peta adalah meng Utarakan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang sebenarnya kita hadapi.
Langkah langkah dalam orientasi peta :
- Dengan kompas prisma
-
Letakkan peta pada bidang datar
-
letakan kompas di atas peta
-
Himpitkan garis rambut pada
kompas dan takik pada cincin jempol dengan sumbu Y peta
-
Geser/ putar putarkan peta
tanpa posisi kompas, sampai jarum kompas dengan garis rambut sejajar dengan sumbu Y Peta.
- Dengan kompas silva
-
Letakkan peta pada bidang
datar
-
Setel piringan kompas dengan
pembagian derajat pada posisi 0°, kemudian letakkan di atas peta
-
Himpitkan tanda panah
penyesuai, garis penyesuai, garis bantu, sehingga sejajar dengan sumbu Y
peta.
-
Geser/ putar-putarkan peta
tanpa merubah posisi kompas sampai jarum kompas dengan tanda panahpenyesuai
sejajar dengan sumbu Y peta.
-
Bila semua tahapan tersebut
telah dilakukan dengan benar, berarti peta telah terorientasi.
Untuk mengetahui
posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting untuk dilakukan adalah menentukan
arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan
posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan
posisi kita, yaitu :
- Azimuth
dan Back Azimuth
Azimuth adalah
besar sudut antara utara magnetis (0 derajat) dengan titik sasaran yang kita
tuju, azimuth juga sering disebut dengan sudut kompas. Terdapat 3 macam azimuth
yaitu :
-
azimuth sebenarnya, yaitu sudut
besar yang dibentuk oleh utara sebenarnya dengan titik sasaran.
-
Azimuth magnetis, yaitu sudut
yang dibentuk antara utara kompas dengan titik ssasaran.
-
Azimuth peta, yaitu besar sudut
yang dibentuk antara utara peta dengan titik sebenarnya.
Back Azimuth
adalah besar sudut kebalikan dari azimuth, cara menghitungnnya adalah :
-
Jika sudut azimuth lebih dari
180 derajat, maka azimuth dikurang 180 derajat. Misal: sudut azimuth antara utara peta dan utara kompas
didapat 186 derajat, maka sudut back azimuth didapat 186-180= 6 derajat.
-
Jika sudut azimuth kurang dari
180 derajat, maka azimuth ditambah 180 derajat.
-
Jika sudut azimuth sama dengan
180 derajat maka back azimuth yang didapat adalah 360 derajat atau 0 derajat.
Dalam membaca
peta yang jadi patokan adalah Utara magnetis dan Utara peta, sedangkan utara
sebenarnya tidak diperhatikan.
- Resection, adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah:
1. Lihat dan
perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit,
pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
2. Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan
kompas dari posisi anda berdiri ke salah satu tanda medan yang terlihat dan
dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit
X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310°
(Back Azimuth)
3. Dengan
menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik
sasaran dengan acuan besar sudut peta.
4. Lakukan
hal yang sama dengan sasaran bidik yang berbeda, misal Y. Bila
kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua
garis tersebut. Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
c. Intersection, adalah menetukan posisi orang/tempat lain, langkahnya adalah:
1. Lihat dan
perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit,
pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
2. Lihat dan
perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit,
pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
3. Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan
kompas dari posisi anda berdiri(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di
peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan
sebesar 130′ terhadap sasaran. Maka sudut
peta adalah 130° (Azimuth).
4. Dengan
menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik
sasaran dengan acuan besar sudut peta.
5. Lakukan
hal yang sama dengan tempat membidik yang berbeda, misal Y. Bila
kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua
garis tersebut
Titik
perpotongan itulah posisi kita di peta.
- NAVIGASI TANPA PETA DAN KOMPAS
Kadangkala di
waktuperjalanan kompas terjatuh dan hilang, hal ini menimbulkan masalah ketika
akan mengetahui arah, cara yang dipakai untuk menunjukkan arah secara umum
adalah dengan metode:
- Siang Hari.
- Menggunakan
Bayangan (Shadow Tip Method).
-
Tancapkan batang kayu sepanjang
½ meter diatas tanah yang rata, Tandai ujung bayangan yang pertama dengan kayu
atau batu, bayangan yang pertama menunjukan arah Barat.
-
Tunggu selama 10 – 15 menit
hingga bayangan bergeser kearah yang lain, tandai ujungnya dengan batu dan kayu
-
Tarik garis antara tanda
pertama dan tanda kedua, didapat hasil garis Barat dan Timur.
-
Berdiri dengan sisi kiri badan
menghadap ke Barat dan sisi kanan menghadap ke Timur, secara otomatis anda
menghadap ke Utara dan bagian belakang tubuh menghadap kearah Selatan.
NB: metode ini
cukup akurat digunakan dimana saja, kekurangannya hanya memerlukan waktu yang
cukup lama.
- Teknik “
Jungle Eye”
Pilihlah satu
objek yang telah anda tentukan seperti; sebatang pohon, bukit atau apapun,
berjalanlah kearah objek tersebut sebisa mungkin berjalan dengan garis lurus,
jika harus berbelok untuk menghindari sesuatu, usahakan objek yang telah
ditentukan tidak terlepas dari pandangan, setelah sampai diobjek tersebut
mulailah dengan objek yang lain, dan gunakan metode yang sama seperti diatas.
Note: antara
objek 1 dan 2 sebisa mungkin membentuk satu garis lurus, dan berlaku untuk
objek-objek selanjutnya
- Lumut
Lumut yang
menempel pada batang pohon bisa menjadi patokan barat dan timur, lumut banyak
tumbuh di bagian pohon menunjukkan arah barat, sedangkan yang tidak banyak
ditumbuhi lumut menunjukkan arah timur.
- Malam
Hari
- Menggunakan
Bulan sebagai penunjuk Arah
-
Bulan tidak bisa menghasilkan
sinar,kita hanya bisa melihat sinar bulan ketika bulan merefleksikan sinar
matahari ke bumi. Orbit bulan mengelilingi bumi adalah 28 hari dimana bentuk
refleksi dari sinar matahari bervariasi tergantung dari posisi bulan terhadap
matahari dan bumi.
-
Jika bulan terlihat sebelum
matahari terbenam, bagian bulan yang terang adalah sisi Barat
-
Ketika bulan muncul sesudah
tengah malam, bagian bulan yang terang adalah sisi Timur.
Hal diatas menyediakan kita perkiraan
kasar tentang arah Barat dan Timur.
b. Menggunakan Bintang
sebagai penunjuk arah
b.1. Arah
Selatan, bintang salib selatan ( Southern Cross ) menunjukkan arah selatan sebenarnya
atau menunjukkan arah Utara Kompas
b.2. Arah Utara,
Bintang Utara menunjukkan arah Utara sebenarnya atau menunjukkan arah Selatan
kompas.
Selamat Berpetualang
“Be
Prepared, Hope for the best, prepare for the worst”
Daftar Pustaka:
·
FM21-76 (US. ARMY Survival Manual)
·
FM 3-25.26 (Map Reading and
Land Navigation)
·
Johnson Clive, Survival Tips,
Pocket Guide
·
Martha, Sukendra, “Panduan
Membaca Peta Rupabumi Indonesia”, BAKORSURTANAL, 2004
·
Peter Darman, The Survival
handbook (learn the survival skill of the world`s elite forces)
·
Wiseman, John “LOFTY”, The
Ultimate Survival Guide, Harper Colins Publisher, 2004
0 komentar:
Posting Komentar